Hai Sob!
Kamu pecinta sastra?
Kamu penulis puisi?
Kamu pingin tau seberapa nyasastra-nya kamu?
Kamu pingin coba-coba nulis puisi?
Atau kamu kepo gimana caranya lancar nulis puisi?
Kenalin! Metode menulis puisi “Kimia Kata”. Metode ini digagas oleh kakak-kakak mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Metode ini sebenarnya digunakan untuk kamu-kamu yang sudah sering nulis puisi. Tapi nggak nutup kemungkinan dicobakan buat kamu-kamu yang masih belajar nulis puisi. Apa dan gimana “Kimia Kata”? Yuk baca!
Metode menulis puisi “Kimia Kata”, berangkat dari pemikiran bahwa setiap orang pasti punya sisi “liar” dalam pemikiran, pemahaman, maupun imajinasi. Liar disini maksudnya adalah pemikiran mendalam, pemahaman yang baik tentang ilmu sastra dan kepenulisan, serta imajinasi yang memang membutuhkan penyaluran dalam bentuk kegiatan positif, tentu saja kegiatan menulis.
Modal untuk mencoba metode ini hanya satu, yaitu imajinasi. Hal lain yang kemudian dapat mendukung adalah pengalaman, pemahaman tentang sastra dan kepenulisan, dan buah pemikiran seseorang. Akan lebih mendukung ketika kamu sudah mengantongi banyak judul puisi yang kamu baca. Iya, bener banget! Karena dengan membaca, kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan lebih luas. Selain itu, dengan membaca, kosakatamu juga bakal nambah banyak lho.
Nah, yuk kita mulai mencoba “Kimia Kata”nya. Ikuti langkah-langkah di bawah ini ya, Sob. Mari.
- Pilih satu kata. Bebas aja, random. Terserah kamu, Sob.
Misalnya:
badut
- Terus pilih satu kata lagi yang nggak berhubungan sama sekali dengan kata pertama.
Misalnya:
spidol
- Langkah ketiga, kamu gabungkan dua kata tersebut. Boleh juga dibolak-balik.
Misalnya:
badut spidol
spidol badut
- Selanjutnya, misalnya kamu rasa gabungan kata tersebut belum punya makna, atau belum bisa kebayang di imajinasimu, kamu bisa tambahkan satu atau dua kata lagi supaya jadi kalimat utuh.
Misalnya:
aku badut, bukan spidol
spidol rasa si badut
- Kamu bisa jadiin gabungan kata tersebut jadi tema/ judul puisimu, Sob!
- Nah, bagi kamu yang terbiasa menulis puisi pastinya sudah tahu makna kias atau kata-kata yang bermajas, kemudian bagi kamu yang masih belajar, gunakan gabungan kata itu mulai dari makna sebenarnya dulu, ya. Kalo dari kalimat itu udah mulai kebayang, secara makna, baik makna sebenarnya atau makna kiasan, mulai deh kamu nulis. Jangan banyak-banyak dulu, ya. Mulai dari satu paragraf, Sob.
Misalnya jadi judul:
Aku Badut, Bukan Spidol
tak sekalipun ku sadari
telah kutuliskan banyak kisah tentang dia
ternyata ku tulis tebal-tebal
hingga semesta tahu bahwa kisahnya membekas
namun ternyata tak jua pun ku sadari
bahwa kisahku tak berbekas untuknya
karena baginya, aku hanya badut
bukan spidol, yang mampu menulis lekas-lekas
tebal, namun tak berbekas
- Misalnya jadi tema:
“Spidol Rasa si Badut”
ku ratapi kisah kemarin
kisah kasih nan tak mungkin
aku tak tahu, dibalik wahwah wehwehmu
rapat kau simpan rasa nan tak serupa
aku datang membawa canda
engkau akhiri dengan duka
betapa kau bangun aku serupa badut
aku tersudut tak bisa menyahut
Nah, gimana? Penasaran? Pusing? Atau bingung? Mending coba aja langsung, Sob! Selamat Berkarya, Ya!