Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan sebagai upaya untuk membentuk dan menguatkan karakter siswa. Harapannya dengan kegiatan projek ini, siswa dapat mempunyai karakter yang Pancasilais. Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang dikenal dengan P5 merupakan kegiatan mendukung kegiatan intrakurikuler. Dalam pelaksanaanya kegiatan P5 dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
SMP Negeri 3 Maos berupaya membentuk dan menguatkan karakter siswa yang Pancasilais melalui kegiatan P5. Kegiatan P5 dilaksanakan dengan mengusung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”, “Kearifan Lokal”, dan “Bangunlah Jiwa dan Raganya”. P5 tema yang pertama yaitu “Gaya Hidup Berkelanjutan” telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Untuk tema kedua yaitu “Kearifan Lokal”, baru saja dilaksanakan pada tanggal 23 Januari sampai dengan 4 Februari 2023. P5 di SMP Negeri 3 Maos dilaksanakan menggunakan sistem blok dengan tetap mempertimbangkan bobot jam pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa.
Pelaksanaan P5 tema, “Kearifan Lokal”, dimulai pada tanggal 23 Januari 2023. P5 dimulai dengan kegiatan pemaparan materi secara daring oleh masing-masing fasilitator. Untuk materi di hari pertama adalah “Kenali Dimana Rumahmu”. Materi ini mengajak siswa untuk mengetahui letak geografis Kecamatan Maos dan mengetahui dengan pasti batas-batas wilayah Kecamatan Maos. Selain itu siswa diajak untuk mengenali desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Maos.
Setelah mengetahui dengan pasti dimana letak geografis Kecamatan Maos, siswa diajak untuk mengenali lokasi tempat tinggal masing-masing. Siswa diarahkan untuk mengenali benar-benar dimana lokasi mereka tinggal dan menceritakannya secara singkat mulai dari desa, RT dan RW, bersebelahan dengan rumah siapa, sampai pada tempat-tempat strategis yang menjadi potokan tempat tinggalnya seperti sungai, lapangan, sawah, atau tempat ibadah dan sekolah.
Siswa juga dipandu untuk menentukan titik lokasi tempat tinggalnya melalui Google Map. Harapannya siswa dapat benar-benar mengenali dan mengetahui di wilayah mana mereka tinggal dan dimana lokasi tempat tinggal masing-masing.
Hari kedua, Selasa, 24 Januari 2023, P5 tema “Kearifan Lokal” mengambil materi “Kenali Sejarah Tempat Tinggalmu”. Kegiatan ini dilaksakan di kelas. Fasilitatornya adalah guru mata pelajaran di jam masing-masing. Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk mengenali sejarah tempat tinggal masing-masing. Siswa diminta untuk mengekplorasi sejarah Kecamatan Maos dan cerita-cerita sejarah penamaan tempat tinggalnya. Selain itu siswa juga dipandu untuk mengetahui cerita-cerita rakyat yang berasal dari wilayah tempat tinggalnya masing-masing. Siswa mengeksplorasi melalui sumber-sumber tertulis dari buku-buku di perpustakaan, sumber-sumber digital yang dapat ditemukan di internet dan sumber-sumber hidup melalui wawancara dengan orang tua masing-masing atau orang yang dituakan di wilayah tempat tinggalnya. Kemudian setelah data-data yang diperoleh siswa lengkap, siswa memperesentasikannya di depan kelas.
Melalui kegiatan studi literasi, baik melalui sumber tertulis dan sumber digital, harapannya akan tumbuh karakter mandiri dan bergotong-royong. Melalui kegiatan wawancara dan presentasi harapannya siswa dapat nemubuhkan karakter bernalar kritis serta percaya diri. Kegiatan wawancara dan presentasi juga dapat melatih kemampuan berbicara siswa.
Hari ketiga, Rabu, 25 Januari 2023, P5 masih dilaksanakan melalui kegiatan studi literasi. Pada hari ketiga siswa diajak untuk mengenali budaya yang ada di lingkungannya melalui materi “Keanekagaraman Budaya di Kecamatan Maos”.
Melalui materi ini, siswa dipandu mengenali lingkungannya melalui budaya lokal yang masih ada dan dilestarikan di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. Harapannya dengan mengenali budaya sendiri, siswa diajak untuk ikut melestarikan dan memahami makna yang terkandung dalam alur-alur budaya yang sampai sekarang masih dilestarikan di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. Selain itu, siswa juga diharapkan untuk dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri dan ikut mengenalkan budayanya dengan menyebar luaskan melalui berbagai macam media. Kegiatan di hari ketiga diakhiri dengan presentasi oleh masing-masing kelompok siswa.
Kegiatan P5 hari keempat, Kamis, 26 Januari 2023, masih diisi dengan studi literasi dan presentasi. Hari keempat, fasilitator membawakan materi “Batik Nusantara”. Materi ini yang nanti akan mengantarkan menuju materi pokok yang sangat mengacu kepada kearifan lokal Kecamatan Maos, yaitu “Batik Khas Maos”.
Seperti pada hari sebelumnya, siswa diajak untuk mengeksplorasi informasi dari sumber-sumber tertulis dan sumber digital yang dapat ditemukan di internet. Siswa diajak untuk mengenali sejarah batik nusantara, motif Batik Nusantara dari Pulau Sumatera sampai Papua, memahami makna dan cerita di balik motif-motif batik tersebut, sampai kepada mengenali perajin-perajin batik di Indonesia yang sampai sekarang masih melestarikan batik. Siswa diajak untuk menumbuhkan karakter bernalar kritis, bergotong royong, dan kreatif. Melalui kegiatan ini, harapannya selain tumbuh karakter tersebut, siswa juga dapat mempraktikkan secara langsung membuat kerajinan batik sebagai upaya ikut melestarikan budaya asli Indonesia dan budaya lokal Kecamatan Maos pada khususnya. Kegiatan dihari keempat juga diakhiri dengan presentasi oleh masing-masing kelompok siswa.
Hari kelima, Jumat, 27 Januari 2023, pelaksanaan P5 sudah mulai mengerucut pada upaya pelestarian salah satu budaya lokal Kecamatan Maos yaitu Batik Khas Maos. Kegiatan hari kelima dimulai dengan studi literasi dan pengenalan secara mendalam kepada budaya khas Maos ini. Siswa diajak untuk mengenali berbagai macam motif batik yang menjadi ciri khas Kecamatan Maos dan mengetahui makna dan cerita dibaliknya. Siswa juga diajak untuk mengenali dan mengetahui siapa tokoh batik di Kecamatan Maos yang sampai sekarang masih melestarikan budaya lokal Kecamatan Maos.
Motif batik Maos dulunya terinspirasi oleh tanaman ubi jalar (muntul). Pada perkembangan selanjutnya, berbagai tumbuhan di Maos menjadi dasar pembuatan motif batik. Beberapa motif batik Maos, seperti Parang Angkik, Sidomukti, dan Rujak Sente. Motif lainnya yang dikenal di Cilacap adalah motif Lung Sakheti (sejuta). Motif Lung berasal dari lekukan ranting-ranting pohon. Corak batik Maos bertema tumbuh-tumbuhan, karena sebagian besar warga Maos adalah petani, membatik sebagai kegiatan selingan sambil menunggu musim panen tiba.
Salah satu tokoh di Kecamatan Maos yang masih melestarikan batik adalah Bapak Tonik beserta istri. Beliau sudah puluhan tahun mendedikasikan diri dalam pelestarian budaya batik khas Maos. Melalui kegiatan P5 di hari kelima ini, siswa diajak untuk lebih mengenali dan memahami batik hasil karya beliau.
Hari keenam, Sabtu, 28 Januari 2023, siswa juga diajak untuk ikut melestarikan budaya lain yang masih hidup di Kecamatan Maos, yaitu kesenian khas Kecamatan Maos. Siswa diberikan pemaparan materi umum tentang seni, dan pengalaman langsung bertemu dengan pelaku seni khas Kecamatan Maos. Dalam kesempatan ini, siswa juga dipersilakan mempraktikkan beberapa bentuk kesenian khas Kecamatan Maos, diantaranya Tari Jalung Mas dan Ebeg Banyumasan.
Setelah mengenal dan mempraktikkan beberapa kegiatan kesenian khas Kecamatan Maos, siswa diarahkan untuk mulai membuat desain motif batik sesuai dengan kreasi masing-masing. Siswa yang sebelumnya sudah menentukan apakah akan berkelompok atau invidu, dipandu dan didampingi untuk mulai menggambar di kain putih yang telah disediakan. Bagi siswa yang berkelompok, disediakan kain berukura 1×1 meter, sedangkan siswa yang menginginkan bekerja sendiri, disediakan kain berkuran 30×30 centimeter sebagai media membatiknya.
Hari ketujuh, Senin, 30 Januari 2023, pelaksanaan P5 dilanjutkan dengan kegiatan Kunjungan Industri ke Perajin Batik Rajasa Mas. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui proses pembuatan batik khas Kecamatan Maos. Siswa diajak untuk menyaksikan dan mempraktikkan secara langsung tahap-tahap proses pembuatan batik.
Kegiatan Kunjungan Industri ini disambut dengan baik oleh Bapak Tonik beserta istri serta beberapa perajin batik yang ikut memproduksi batik di Rajasa Mas. Kegiatan kunjungan dibagi menjadi 3 tahap yaitu menyaksikan dan mempraktikkan proses mencanting/ menggambar motif batik menggunakan canting, menyaksikan dan mempraktikkan proses mencolet/ mewarnai kain yang telah digambar menggunakan canting, dan mendengarkan pemaparan tentang sejarah berdirinya Rajasa Mas dan proses kreatif pembuatan batik.
Kegiatan pada hari kedepalan dan kesembilan, Selasa – Rabu, 31 Januari dan 1 Februari 2023, adalah praktik membatik yang dipandu langsung oleh Bapak Tonik, Rajasa Mas beserta dengan tim. Kegiatan praktik membatik dilaksanakan di sekolah dengan membagi siswa menjadi 2 kelas besar.
Pada hari Selasa, 31 Januari 2023, praktik membatik diikuti oleh 1 kelas besar yang terdiri atas 3 kelas yaitu kelas VII A, B, dan C. Sedangkan pada hari Rabu, 1 Februari 2023, praktik membatik diikuti oleh 1 kelas besar lainnya yang terdiri atas kelas VII D, E, dan F.
Kegiatan dihari kesepuluh, Kamis, 2 Februari 2023 adalah proses lanjutan dari hasil karya batik siswa. Siswa akan melanjutkan kreasinya dari hasil batik yang sebelumnya mereka buat menjadi benda-benda multiguna yang lain seperti kipas, kotak tissue, tempat pensil, hiasan dinding atau hasil batik dikemas dalam bentuk lain yang lebih estetik. Nantinya hasil kreasi siswa ini akan dipamerkan dalam kegiatan penutup yaitu selebrasi yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Februari 2023. Kegiatan ini ditujukan sebagai bentuk untuk menumbuhkan karakter kreatif, mandiri, dan bergotong-royong siswa.
Kegiatan hari kesebelas, Jumat, 3 Februari 2023 adalah Asesmen Projek. Kegiatan Asesmen Projek dilaksanakan dengan teknik pengisian rubrik yang telah disusun menggunakan media Google Form. Kegiatan ini dilaksakan untuk mengukur sejauh mana siswa berproses dalam mengenali, memahami, mempraktikkan, dan menyebarluaskan pengetahuan mereka tentang kearifan lokal wilayah Kecamatan Maos. Kegiatan ini juga digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa dari sebelum dan sesudah dilaksanakan projek baik secara pengetahuan, pemikiran, kreatifitas, dan psikologis. Selain itu kegiatan ini juga membantu memberikan umpan balik oleh siswa sebagai bentuk refleksi dan evaluasi bagi fasilitator untuk dapat mempersiapkan kegiatan P5 pada tema selanjutnya.
Kegiatan terakhir dari rangkaian pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada hari Sabtu, 4 Februari 2023 adalah kegiatan Selebrasi. Kegiatan ini menjadi penutup sekaligus sebagai puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Kegiatan Selebrasi, dilaksanakan melalui 3 mata kegiatan. Kegiatan pertama yaitu Gelar Karya, kegiatan kedua yaitu Gelar Seni, dan kegiatan ketiga adalah Bazar. Kegiatan Gelar Karya diisi oleh pameran hasil karya siswa berupa kreasi batik baik yang berupa hasil batik siswa yang dipamerkan utuh, maupun hasil batik yang kemudian dikreasikan menjadi benda-benda multiguna yang lain. Kegiatan Gelar Seni diisi oleh penampilan kesenian yang bertema kearifan lokal yang ditampilkan oleh siswa. Siswa dapat tampil mewakili kelasnya masing-masing baik secara individu maupun berkelompok. Kegiatan Bazar diisi dengan peran serta Paguyuban Orang Tua siswa kelas VII yang menggelar barang dagangan yang berupa makanan dan minuman khas Kecamatan Maos.