
Budaya positif adalah kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya di sekolah, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada seluruh warga sekolah khusunya adalah para siswa.
Budaya positif akan bermuara pada pembentukan nilai-nilai karakter terutama pada siswa. Nilai-nilai karakter sebagai mana kita ketahui cukup banyak. Hal ini tentu akan menjadi rumit ketika semua nilai harus dituangkan dalam program budaya positif yang akan diciptakan. Karena itu perlu ditentukan sebuah core value (nilai utama) yang akan menjadi pedoman prilaku positif. Hal ini tidak berarti bahwa mengesampingkan nilai-nilai karakter lainnya, akan tetapi nilai-nilai karakter lainnya akan selalu terintegrasi dalam nilai utama. Hal tersebut karena sebenarnya satu nilai karakter tidak dapat lepas atau sangat berkaitan erat dan saling mendukung nilai yang lainnya. Sebagai contoh dalam sebuah aktivitas nilai gotong-royong maka disana juga ada aktivitas disiplin, saling menghormati, peduli, dan lain-lain.
Bulan Desember 2020 sekolah memasuki masa-masa akhir semester dimana para siswa mempersiapkan diri mengikuti Penilaian Akhir Semeseter Satu. Setelah menerima LHB para siswa libur semester satu. Masa-masa ini merupakan moment yang baik untuk merencanakan dan membuat kesepakatan di para pemangku kepentingan internal sekolah dalam rangka menciptakan budaya positif. Harapannya semester yang akan datang ketika siswa sudah mulai masuk sekolah, para pemangku kepentingan internal sekolah, sudah bisa relatif terkondisi dengan kesepakatan tentang budaya positif tersebut. Sedangkan sosialisasi kepada siswa dan orang tua dapat dilakukan saat awal masuk semester dua pada Januari 2021 yang akan datang.