Sob, jika kita ngomongin masa depan, pasti yang langsung keinget adalah Doraemon. Tul, gak? Doraemon adalah robot kucing yang datang dari masa depan. Doraemon dikirim oleh cicit Nobita, yang bernama Sewashi untuk kembali ke masa kehidupan Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan. Dalam kehidupan aslinya tanpa dibantu Doraemon, Nobita sering gagal dalam pelajaran sekolahnya, gagal dalam pekerjaan, dan mempunyai masalah keuangan; ia hanya berbakat dalam tembak-menembak, bermain karet, dan tidur, kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita. Misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal (Wikipedia).
Nah, kamu tahu gak, Sob? Ternyata eh ternyata, kedatangan Doraemon dari masa depan juga dibarengi oleh sekawanan robot yang punya pengaruh buruk kepada anak-anak lho. Jika Doraemon ditugasi untuk membantu Nobita, maka pasukan ini ditugasi untuk menggoda Nobita dan anak-anak lainnya agar terjerumus, malas, dan gagal sukses. Kamu pingin tahu gak, Sob? Ini dia pasukan masa depan yang seranggannya begitu dahsyat!
- Dora-Eling
Panglima Dora-Eling ini diberi tugas untuk menggoda anak-anak agar melupakan hakekatnya sebagai pelajar. Ia membuat anak-anak lupa akan kewajibannya belajar. Ia mempunyai jurus andalan yaitu Pukulan Lupa Waktu. Pukulan Lupa Waktu manjur untuk anak-anak yang jika terkena, efeknya akan lupa waktu, dan merasa asyik dengan urusan bermain, terutama game online. Panglima Dora-Eling mempunyai dua Punggawa sakti yaitu:
- Dora-Waras yang mempunyai jurus andalan yaitu Tendangan Lupa Diri yang efeknya dapat membuat anak-anak lupa jati dirinya, sehingga membuat tidak percaya dengan kemampuan dirinya sendiri.
- Dora-Sopan yang mempunyai tugas untuk memberikan contoh-contoh perilaku buruk kepada orang tua seperti membentak, menolak perintah orang tua, dan menyepelekan orang tua.
- Dora-Nggarap
Panglima satu ini diberi tugas untuk menggoda anak-anak ketika sedang belajar di sekolah dan di rumah. Tugasnya jelas, supaya anak-anak tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru. Panglima Dora-Nggarap juga punya dua anak buah kepercayaan, yaitu:
- Dora-Konsen yang diberi tugas untuk menggoda konsentrasi anak-anak. Anak-anak akan dibuat mudah lelah dan mudah hilang konsentrasinya. Ia akan menyamar menjadi siswa kelas lain yang berjalan seliweran di depan kelas sehingga mengganggu konsentrasi belajar anak-anak di kelas.
- Dora-Nggatekake. Tugasnya bisa dikatakan susah, tapi sekali berhasil, ia akan meraja lela. Tugasnya menumbuhkan sikap acuh tak acuh. Menutup telinga anak-anak kiri dan kanan secara bergantian sehingga daya simaknya berkurang. Walhasil pemahamannya juga akan berkurang.
- Dora-Urus
Panglima Dora-Urus adalah panglima yang paling licik. Ia terbuat dari iri dan dengki. Tugas besarnya hanya satu yaitu menghilangkan rasa empati di hati anak-anak. Efeknya tidak main-main. Jika hilang empati habis sudah rasa kasih saying dan kemanusiaannya.
- Dora-Peduli adalah tangan kanan kepercayaannya. Tugasnya mempengaruhi anak-anak agar tumbuh rasa tidak peduli dan cuek. Buang sampah sembarangan, kelas kotor dibiarkan, diingatkan tidak diindahkan, dan lai sebagainya.
- Dora-Ngregani adalah tangan kiri jagoannya. Tugasnya menghilangkan rasa toleransi., menumbuhkan amarah dan membiasakan lidah memproduksi kata-kata kotor.
- Dora-Karuan
Ia adalah panglima terakhir yang tak kalah sakti dan punya pengaruh negatif yang amat besar terhadap anak-anak. Ia sangat lihai untuk membuat anak-anak hilang kendali dan menumbuhkan kesadaran untuk selalu berbuat yang tidak baik. Ia pandai membujuk anak-anak agar berbuat semaunya tanpa aturan.
- Dora-Serius merupakan kaki tangannya. Ia juga pandai menghilangkan jiwa mandiri dan rasa tanggung jawab anak-anak. Ia dapat dengan mudahnya membuat anak-anak meninggalkan hasrat belajarnya. Sungguh sangat berbahaya!
- Dora-Kreatif merupakan punggawa terakhir yang mempunyai tugas untuk melemahkan daya kreativitas anak. Ia gemar sekali mengoroti pikiran anak-anak sehingga imajinasinya kacau dan cenderung ke arah yang pasif. Ia senang mengajak anak-anak untuk tidak aktif dan melenakan anak-anak dengan iming-iming kemudahan teknologi yang membantu kehidupan sehari-harinya sehingga tumbuh rasa malas yang tidak mudah diubah dan diobati.
Itu dia, Sob. Mengerikan bukan? Jangan sampai kamu berurusan dengan salah satu diantara mereka ya. Bahaya, Sob! Mimin mengingatkan untuk diri mimin sendiri dan buat kamu-kamu khususnya Sob. Mudah-mudahan kamu tidak terlena.
